ITS OKAY NOT TO BE OKAY... KENAPA?

November 11, 2020 1Komen disiniA+ a-

Ada yang salah kalau kita tidak pernah merasa ada yang salah dengan diri kita.

Tiada yang sempurna. We are human. Kita manusia biasa. It is okay not to be okay. Namanya juga manusia kan, Allah beri kita deria bau dan rasa. Nikmati. 


Ketika kita merasa tidak okay dengan perasaan kita -- sedih, kecewa, down, marah, atau apapun perasaan yang tidak menyenangkan kita, kita hanya perlu akui dan menerima. Ada masa, kita hanya perlu membiarkan perasaan seperti ini ada. Just let it be😀. Let the feelings be.


Tapi kenapa kebanyakan dari kita susah untuk melakukan itu semua?

Kerana kita hidup di tengah budaya/culture masyarakat yang menganggap kita lemah kalau kita mengakui kita lagi sedang berada dalam keadaan bingung, kita tertekan, kita sedih, kita menangis, kita stress atau kita tersinggung.


Mereka yang meng-ekpresikan rasa terluka dan perasaan 'ini' semua di label lemah & negatif seperti tidak memberikan contoh yang baik kepada orang lain atau sekelilingnya.


Sementara itu,mereka yang dilihat selalu baik-baik ja macam tidak punya masalah, tidak punya kekurangan dikagumi dan dijadikan contoh yang semua orang mahu ikuti.


Tapi selalu ingat! The truth is, kita manusia biasa..

1. Kita semua punya masalah, punya kekurangan dan kita pernah merasakan emosi negatif.


2. Merasakan emosi negatif dan menerima keberadaannya didalam diri kita itu memerlukan keberanian.  Dan sebaliknya kalau kita suka memendam perasaan tidak nyaman/sedih/kecewa/stress dan sebagainya, itu sebenarnya kita takut dan lemah. Takut mau mengaku dengan diri sendiri kalau kita juga manusia yang diuji dan punya rasa itu.


3. Bila kita mengakui kalau dalaman kita hancur, seperti kita sedih, frust, depress, takut, marah, sakit hati atau apapun yang berkaitan rasa ini, saat kita menerima kenyataan bahawa kita sedang dalam keadaan ini, barulah kita akan dapat belajar mengungkapkan perasaan itu dan belajar macam mana untuk membuat emosi negatif tersebut release/pergi dari kita selepas itu.. Ini baru sihat!


Tiada yang namanya manusia yang 24 jam seminggu 365 hari merasa hidupnya stabil terus, emosi-nya stabil terus all the time. Being emotional & unstable adalah bahagian dari menjadi seorang manusia.

Semakin kita memendam luka, pura-pura perfect, semakin luka itu akan berdarah dan jadi bernanah. Lihat luka itu, terima rasa sakitnya dan beri perhatian dan ubat ke luka itu barulah luka itu akan sembuh.


Kalau ada anak kecil atau sekeliling kita yang lagi menangis, down, kecewa..

Juts let them be. Biarkan mereka/diorang meng-ekpresikan perasaan itu. Jangan suruh diorang berhenti menangis. Its okay to cry. Lepaskan semuanya. Agar nanti boleh merasa lebih lega dan tenang. Jangan dipendam kerana itu tidak baik untuk kesihatan mental dan jiwa kita. Jangan anggap mereka lemah!


Ingat ya kawan-kawanku. Kita manusia yang punya hati berbolak-balik. Jangan takut menangis kalau kita akan membuatmu lebih lega. Pedulikan kata orang yang menganggapmu lemah!


Boleh tinggalkan komen kamu apa yang kamu rasa lepas baca entry ini. Kamu setuju atau tidak? Or komen sebagai tanda support. Love you guys!

Nama panggilan saya Fifiy or Fit. Boleh panggil antara satu. hehe. Seorang yang sangat pemalu dan hanya bercakap bila perlu sahaja atau ketika dengan kawan-kawan yg terdekat. Already finished my study - Diploma in Journalism.

1 Comments:

Write Comments
PeRdU cINta
AUTHOR
November 11, 2020 at 8:11 PM delete

Ya kita manusia biasa yang mewah dengan rasa dijiwa dan minda

Reply
avatar